Yang Terbaik Untuk Ibu

Apa yang bisa kita berikan untuk Ibu kita, seberapun besar hal itu, kita tak akan menyamai kasih sayangnya, Mungkin Puisi ini bisa sebagai kalimah yang tak akan bisa diungkapkan.

Cinta Itu Sederhana

Kadang kita terlalu berlebihan menanggapi cinta seolah bisa merubah kita menjadi dewa, dan sering juga terlalu menangisi jika sakit karenanya. Cinta tak pernah sesulit itu.

Tempat Terindah Wanita

Seharusnya mereka berada di sisi terhangat dunia.

Sujud-sujud untuk Cinta

Cinta tak jarang membuat kita salah arah, cinta kadang terlalu berlebihan berada dipuncak melebihi segalanya. Sejenak saja puisi ini mencoba mengajak untuk mensujudkan cinta dihadapanNya.

Wanita Tanpa Pilihan

Banyak yang menganggap mereka sebelah mata, puisi ini mencoba merambah sisi dari lubuk hati paling dalam dari wanita-wanita senja.

Thursday 31 January 2013

DARI BALIK KACA




Dari Balik Kaca

dari balik kaca aku menatap
bangsaku menjadi raja
bermahkotakan neraca keadilan
berpermaisurikan senyum para warga

dari balik kaca aku menatap
bangsaku yang tumbuh dengan pendidikan
berjalan dengan kaki-kaki kearifan
bukan dengan caci maki dan hinaan

dari balik kaca aku menatap
bangsaku yang bersatu karena perbedaan
berpelukan dalam berbagai busana
bukan beradu mencari pembenaran

dari balik kaca aku menatap
bangsaku diperintah oleh yang berhati singa
penguasa yang benar amanah pada warga
bukan yang mencari kaya semata

dari balik mataku aku menatap
ah! ternyata terlalu semu kacaku
hujan rintik menjadikannya semakin buram
terlampau perih melihat bangsaku dengan mataku
aku kembali di balik kaca

dari balik kaca aku menatap, mengkhayal

Sunday 27 January 2013

BERLARI MEMBAWA HATI


Berlari Membawa Hati


harus dengan mata yang seperti apa aku menatapmu
jika parasmu adalah kilau yang membutakanku?
harus dengan apa aku menikmati aromamu
jika ada didekatmu saja sesak dadaku?
harus dengan apa ku peluk raga gemulaimu
jika menyentuhmu saja aku mendadak kaku?
harus dengan bibir yang seperti apa aku ucapkan cinta
jika di bawah sejuk parasmu aku bisu berkata-kata

engkau terlampau singkat untuk singgah
bahkan dimimpiku, sebentar sekali lalu kau pergi
sudah! bunuh aku, asal kau bawa hatiku


Friday 25 January 2013

CINTA SEORANG ANAK TERHADAP IBUNYA




KISAH NYATA - Cinta Seorang Anak Terhadap Ibunya

Kisah di musim dingin (true story, seperti temuat dalam Xia Wen Pao, 2007) Siu Lan, seorang janda miskin memiliki seorang putri kecil berumur 7 tahun, Lie Mei. Kemiskinan memaksanya untuk membuat sendiri kue-kue dan menjajakannya di pasar untuk biaya hidup berdua. Hidup penuh kekurangan membuat Lie Mei tidak pernah bermanja-manja pada ibunya, seperti anak kecil lain.

Suatu ketika dimusim dingin, saat selesai membuat kue, Siu Lan melihat keranjang penjaja kuenya sudah rusak berat. Dia berpesan agar Lie Mei menunggu di rumah karena dia akan membeli keranjang kue yang baru. Pulang dari membeli keranjang kue, Siu Lan menemukan pintu rumah tidak terkunci dan Lie Mei tidak ada di rumah. Marahlah Siu Lan.Putrinya benar-benar tidak tahu diri, sudah hidup susah masih juga pergi bermain dengan teman-temannya. Lie Mei tidak menunggu rumah seperti pesannya.

Siu Lan menyusun kue kedalam keranjang, dan pergi keluar rumah untuk menjajakannya. Dinginnya salju yang memenuhi jalan tidak menyurutkan niatnya untuk menjual kue. Bagaimana lagi ? Mereka harus dapat uang untuk makan. Sebagai hukuman bagi Lie Mei, putrinya, pintu rumah dikunci Siu Lan dari luar agar Lie Mei tidak bisa pulang. Putri kecil itu harus diberi pelajaran, pikirnya geram. Lie Mei sudah berani kurang ajar.

Sepulang menjajakan kue, Siu Lan menemukan Lie Mei, gadis kecil itu tergeletak di depan pintu. Siu Lan berlari memeluk Lie Mei yang membeku dan sudah tidak bernyawa. Siu Lan berteriak membelah kebekuan salju dan menangis meraung-raung, tapi Lie Mei tetap tidak bergerak. Dengan segera, Siu Lan membopong Lie Mei masuk ke rumah.

Siu Lan menggoncang- goncangkan tubuh beku putri kecilnya sambil meneriakkan nama Lie Mei. Tiba-tiba jatuh sebuah bungkusan kecil dari tangan Lie Mei. Siu Lan mengambil bungkusan kecil itu, dia membukanya. Isinya sebungkus kecil biskuit yang dibungkus kertas usang. Siu Lan mengenali tulisan pada kertas usang itu adalah tulisan Lie Mei yang masih berantakan namun tetap terbaca *,"Hi..hi..hi. . mama pasti lupa. Ini hari istimewa buat mama. Aku membelikan biskuit kecil ini untuk hadiah. Uangku tidak cukup untuk membeli biskuit ukuran besar. Hi…hi…hi.. mama selamat ulang tahun."*

Renungan :

Ingatlah, jangan terlalu cepat menilai seseorang berdasarkan persepsi kita, karena persepsi kita belum tentu benar adanya.

THINK. It is the source of power
READ. It is the foundation of wisdom
QUIET. It is the opportunity to seek God
DREAM. It is what the future is made of
PRAY. It is the greatest power on earth.......

DERAI NYANYIAN SEPI




Derai Nyanyian Sepi

ingin ku gaduhkan hatiku,
biar sepi disantap bulan yang haus akan sunyi
ingin ku jadikan pasar petang kuburan,
agar hidup kembali tawa-tawa mereka

ah, sendiri aku tak nyeyak hati
srigala malam pun bergumul dengan kawanannya
serangga-serangga kecil masih berpesta
rerumputan pun liar menari, memutari api
tapi aku adalah bayangan lampu temaram

pada siapa aku hendak berbincang?
pada dedaunan yang tengah berceloteh ria
atau pada sepasang kesuma yang tengah bercumbu

kenapa, tak kuletakkan saja sukmaku?
biar aku tak satupun merasa
tawa lepas canda tanpa kepala
ah, itu tak akan usai jua
sepi itu aku,
bayangan lamunan penantianmu

Thursday 24 January 2013

ORKESTRA DI ALTAR TUHAN



Orkestra di Altar Tuhan

pelangi itu satu, tapi bermacam warna
sejarah tergali dari bermacam cerita
merdeka tercipta dari aneka senjata
sejatinya kita sama belajar
seperti seorang anak dahaga
berlari, bersiuh cari Sang ayah
seperti sebutir benih nyaris repih
terbang melerang untuk tumbuh

topi itu satu, tapi bermacam bentuk
tak ada topi sang narapati
topi kita sama,
lelah renta adalah petani di sawah
ladang kita tuai seusai mati
kenapa harus bengis berebut,
topi mana yang paling bersih?
Ah, topi kita ini sama berlumpur

musik juga satu, tapi bermacam bunyi
satu alat musik bising,
ramai tutupi dengan yang lebih nyaring
bukan membakar yang tak selaras
tapi benahi agar pantas
bermain serasi, tersenyum berseri
harmonisasi dalam setiap imani
kita jamukan sebuah orkestra
nyayian hening depan Tuhan

KASIH DIBALIK KELAMBU PAGI HARI




Kasih Dibalik Kelambu Pagi Hari

embun pagi cabik terberai
kelambu kamar enggan terurai
kerinduaan tak singgah, terbang lantang
kasih terhambat duri, tercemari
kini mata menantang pandang
dedaunan hijau mendebar hati
akar tunggang kian tersemai perih

udara pagi meracun nafas
melukis arang pada kanvas
bias pekat, makin terurat
senyummu kini tak lagi
terganti rembulan di singgasana malam
tawamu kini usang
terganti gurau pada surau

hujan masih menghiasi
kelambu hatiku kian ku tutupi
kembali tidur berdamping mimpi
pada kelam, aku menyulam gelora
pada malam, aku hendak bercinta

ASMARA DARA SENJA


Asmara Dara Senja

Engkau datang dalam senja
Engkau lahir dalam senja
Dara jelita mengoyak tirai mata
Elok erat melecut bak cemeti
hati yang meluap, kini dangkal berganjal

Dara tiba saat malam
Dara membelai lubuk curam
menelanjangi jengkal nurani
senyum bernyanyi
sapa lembut sunyi
tawa melukis jingga
belai menghempas raga
Ah, engkau kurengkuh, lumpuh
Engkau racun yang kunikmati
Engkau duri yang kucumbui
bak belati erat kugenggam
perih ku semai, membuai

Dara singgah saat senja
Dara tiada saat senja
hingga cinta menabuh sukma
aku masih enggan terjaga