Bunga Dalam Sekam
bunga-bunga itu tumbuh, Sayang
tapi tiada senyummu
rerumputan itu menghijau menyejuk padang
tapi tiada bayangmu
mentari terbelalak meretak kelambu cakrawala
tapi hadirmu masih tak nyata
di sela panas suluh, nafasku terengah
jantungku terpanggang karna rindu
cinta yang terpisah jauh pematang, petang
aku memimpikanmu, sambil mengerang
bak secuil gelisah yang tersulut tresna
separuh sukmaku, telah ikut detak nadimu
Sayang, bunga-bunga mekar dalam sekam
ketika api datang, dan membara
seperti aku adalah dewana
bertahta di astana hampa
Sayang, bunga-bunga berubah arang
tapi bunga-bunga tak pernah benar sirna
wangi masih merebak malam
bunga-bunga itu kini sekam