Rona Padam Kirana
berlari waktu
sisihkan kita
tarik embun
tak sempat tercucup
belum jua
usai kita untuk hidup
terpukul
lebam penguasa malam
kita
terperangah terbentur durhaka
buta kita,
hati nelangsa
gemuruh ricuh
mengusik kalbu
terhidang
dosa di sajian silam
tak nyenyak
tersuap, meluap
meski enyah
tertelan, perlahan
tak tahu
kita, dibalik cahaya
mentari tak
lagi berseri
gelora jadi
tandus ladang jiwa
meski kadang
mengharap rintik tirta
Ah! kini
kering sudah
bak mendamba
telaga di kirana
0 comments:
Post a Comment
tulisakan komentar dengan sopan.