Jejak anjak-anjak
perlahan,
butiran debu ku himpun
setitik, ku
tata jadi bata merekah
ku sulam
merajut dinding surga
sembari
gulung tikar, semak belukar
entah! siapa
hendak singgah
turut larut
jamuan istana?
awan
erang-menggerang
gemuruh gaduh
di pelataran
hujan
mendirus, tawa di hunus
Mampus!
Hangus!
awan
erang-membandang
kikis
dinding, pendam lagi
tersungkur,
ku bangun kembali
perih,
tangis, lara kusiangi
kudirikan
puri di bawah kanopi
setapak kini, kulucuti baja belenggu
hingga kelak
tulangku padu berserak
Ah! siapa
rela
sama tergeletak?
0 comments:
Post a Comment
tulisakan komentar dengan sopan.