Yang Terbaik Untuk Ibu

Apa yang bisa kita berikan untuk Ibu kita, seberapun besar hal itu, kita tak akan menyamai kasih sayangnya, Mungkin Puisi ini bisa sebagai kalimah yang tak akan bisa diungkapkan.

Friday, 24 August 2012

RENJANA SERAT SAUJANA

Renjana Serat Saujana Ke barat kita makin tuju tapi jalan tak satu, kian membelan liku memisah titian kita bersarak Kita tak padu tawang,kerap cewang gubuk-gubuk pudar dari andang awan-awan menghitam kelam lau hilang Kirana kembali singgah, gelisah Enggan aku merayu lewat belaian tak kuasa menimang dengan buaian lelah sayap patah gelepur jalanan makin garang siang, malam lamban berbincang awan-awan menghitam kelam lalu hilang Kirana kembali...

Wednesday, 22 August 2012

MUAK

Muak Dunia padat pekat Lekat bersimbah ramai saja Lalu lalang manusia buta Serimpet jalanan tak tuju Otak kecil pula membatu Lihat film tanpa hikmah Ikut saja membuana ria Lihat lagu tanpa makna Ikut saja sambil tuli Liat fashion tanpa wadah Ikut saja, asal kena Lihat nepotisme membudaya Ikut saja, tambah kolega Lihat korupsi kian bersemi Ikut saja, asal terisi Ah! Ramai dunia makin muram Dipenuhi si bodoh ramai menggentam Si...

Thursday, 16 August 2012

KAMI, SEIKAT SAPU LIDI

Kami, Seikat Sapu Lidi Kami lahir terantai dari bumi Tumbuh berdiri diatas tanah berbatu Kami tertanam dalam di gersang Kering kerontang, tak tersirami Kami anak-anak berjalan tercabir Berlayar seberang di atas pasir Keras hidup memecah berantah Terbuang canda Tersingkir tawa Tangan tak sanggup memapah jalan Hidup dalam timbunan kuncup Punya kami, hanya tanah dipijaki Dan bayang kami sendiri Tapi, Bergandeng kami mengenggam...

Sunday, 12 August 2012

KASIH DI PUCUK MERIH

Kasih Di Pucuk Merih Nyanyi derai rintik membasuh hati Gumam pelangi meraut sendi Kala bisikan bulan merasuki malam Kesunyian berbaring di angan Kata bisu tak sempat tertuang Lagu kasih tak jenak terhidang Lilin di gubuk melukis langit-langit Menghitam nyaliku erat menggari Berduyun asap berumbai, merantai Bisikku dipudar, kian cabar Meratap gagap kata belum terucap Tertelan kembali karena senyummu Gelisahku, resahku Gentar, tertatar Ulah...

Friday, 10 August 2012

RONA PADAM KIRANA

Rona Padam Kirana berlari waktu sisihkan kita tarik embun tak sempat tercucup belum jua usai kita untuk hidup terpukul lebam penguasa malam kita terperangah terbentur durhaka buta kita, hati nelangsa gemuruh ricuh mengusik kalbu terhidang dosa di sajian silam tak nyenyak tersuap, meluap meski enyah tertelan, perlahan tak tahu kita, dibalik cahaya mentari tak lagi berseri gelora jadi tandus ladang jiwa meski kadang mengharap...

Thursday, 9 August 2012

SEJOLI DI BAWAH KANOPI

Sejoli Di Bawah Kanopi kami bergandeng, diam kami khusuk kami berteduh, senyum kami beradu berembun rumput terinjak jemari sebak peluh kami, dentang tajam jantung mendebar kalbu genderang rindu lama kami tak bagini, tak seuntai pilu menebar sendu karena candu candamu bisikmu geliat bibirmu kini kusuapi dalam di mata ku tali bayang dalam hati Ah! kami bertatap tak pernah usai kian lama kami menanam imaji bersolek pada debar-debar...

Tuesday, 7 August 2012

BILUR SANGKALA SEKUJUR

Bilur Sangkala Sekujur Kepak sayap terlanjur patah diuntai darahku mengalir percuma dulu hinggap lama larut buang masa kini meronta, meratap api telah padam tinggal asap Langkah kaki terlanjur angah merantai setumpuk sesal berjubal hiruk-pikuk bebani titian campur dosa musim lalu kian masak tak terkejar meski aku meluru badai menerjang di empat penjuru Genggam tangan terlanjur repih memunguti serpih mimpi di jerami berlumuran sampah...