RENTAN
dunia ini
sudah buntu
pikiranku
semakin membuat keruh
suntuk
terpahat di batu
risau tak
juga luruh
bukit semakin
tinggi
mentari sudah
tak panas lagi
aku masih tak
terbangun
mimpi kelam
beruntun
hingar sudah
sekitarku
masih sunyi
kedalamanku
aku berkaca
pada cermin angin
hambar
pandanganku dingin
rusuh sudah
telingaku
beriak pada
kata kalbu
bangsat pula
punya teman
membawa air
di halaman
tapi dibuang
di depan muka
sudah tau dia
aku dahaga
ku racun saja
teman seperti ini
biar tak
berisik lagi
menambah
sendu malam
menanam
pikiran suram
semakin gelap
saja hari
tak enggan
pulang juga pergi
jalan menuju
terang sering dihadang
mundur
kembali kenyang caci maki
kusam sudah
raut wajah
mencari diri
terlalu lelah
rentan sungguh aku sendiri
0 comments:
Post a Comment
tulisakan komentar dengan sopan.