Senja Di Bukit Kalbu
Masih saja
terngiang tuturmu
Kala rindu
meresapiku penuh binar
Elok surya
bercermin matamu
Hingga fajar
tak juga pudar
Kini mentari
itu telah sepi
Panasnya sudah
tak membumi
Alunanmu kini
hanya lirih
Meretakkan jantung
dengan perih
Mentari itu
semakin pergi
Terpuruk menghentakkan
sunyi
Biasmu pun
tak nampak lagi
Lukaku bak
merobek pelangi
Semakin jauh
mentari berlari
Menghujani dengan
pekat menjerat
Tak berarti
pun tetap ku bermimpi
Meski batinmu
sudah tak lekat
Mentari pun
berakhir musnah
Mengantar gelap
untukku
Hatimu pun
habis punah
Senjaku di
bukit kalbu
Senjaku karenamu
Mentariku
0 comments:
Post a Comment
tulisakan komentar dengan sopan.