Nisan Jiwa
aku terpahat
di batu yang rusuh
terukir dalam
nisan yang berdebu
aku terpaku
dalam di tembok retak
terkubur
dalam di tanah yang berkerak
tercetak oleh
riasan sang malam
terlukis dari
warna suram
aku hidup
dalam balutan salju
tapi batinku
penuh bara di tungku
aku berjalan
di atas padang sejuk
tapi penuh
duri menusuk
aku lelap
dalam selimut lembut
tapi bermimpi
perang berkabut
aku berteriak
dalam hampa
dengan suara
tanpa nada
aku bercakap
dengan angin
dengan
lantunan begitu dingin
aku menantang
ombak tajam
tapi
terhempas lalu karam
aku berada
diantara hewan
saling
beringas dan tak bertuan
ikuti mereka
dengan acuh
atau bertahan
tercabik mengaduh
ragaku masih
berdiri di depan
tapi jiwaku
di bawah nisan
Sepertinya puisi diatas sangat tepat sekali menggambarkan saya sendiri,,, yang sudah teriak sana sini tanpa ada yang peduli..
ReplyDeletepadahal cuma satu.. pingin alam di tempatku lestari,, gak lebih
mantab dan mulia sekali tujuanmu sob. semoga sekelilingmu segere mendengar seruanmu.. terima kasih telah berkunjung.
ReplyDelete