Jalan Peraduan
Kami adalah
anak dari pelangi
Meraih hari
angan digantung bersama
Di butir
hujan kami tumbuh
Selama mendung
mengikat erat darah
Hujan tak
pernah reda
Kami adalah
jamuan dari satu tungku
Disesaki banyak
aroma rasa
Disajikan dalam
satu wadah cita
Kini terik
mentari mengucilkan awan
Tubuh kami
harus terpecah
Tangan-tangan
kami rela tak tergelung
Rantai-rantai
di lengan harus tercerai
Gemulai,
membelai, lalu terkulai
Jalan kami
kini bersimpang
Setapak akan
tak saling nampak
Aku berdiri
saat kau berbincang mimpi
Kau berbincang
mimpi saat aku berdiri
Indah sekali,
serasi
Memandang kini
dari seberang
Tapi mengayuh
ke satu pelabuhan
Beradu,
berseru kita menuju
0 comments:
Post a Comment
tulisakan komentar dengan sopan.